“Insjafilah! Barangsiapa mati, padahal (sewaktoe hidoepnja) beloem
pernah toeroet berperang (membela keadilan) bahkan hatinya berhasrat
perang poen tidak, maka matilah ia diatas tjabang kemoenafekan.”
"Angkatan
Perang Republik Indonesia, lahir di medan perjuangan kemerdekaan
nasional di tengah-tengah dan dari revolusi rakyat, dalam pergolakan
membela kemerdekaan itu, karena itu Angkatan Perang Republik Indonesia
adalah Tentara Nasional, Tentara Rakyat, Tentara Revolusi.
Ingat,
bahwa prajurit Indonesia bukan prajurit sewaan, bukan prajurit yang
menjual tenaganya karena hendak merebut sesuap nasi dan bukan pula
prajurit yang mudah dibelokkan haluannya karena tipu dan nafsu
kebendaan, tetapi prajurit Indonesia adalah dia yang masuk ke dalam
tentara karena keinsyafan jiwanya, atas panggilan ibu pertiwi. Dengan
setia membaktikan raga dan jiwanya bagi keluhuran bangsa dan negara.
Janganlah
mudah tergelincir dalam saat yang akan menentukan nasib bangsa dan
negara kita, seperti yang kita hadapi pada dewasa ini, fitnah yang besar
atau halus, tipu muslihat yang keras atau yang lemah, provokator yang
tampak atau sembunyi, semua itu insya Allah dapat kita lalui dengan
selamat, kalau saja kita tetap awas dan waspada, memegang teguh
pendirian cita-cita, sebagai patriot Indonesia yang sejati.
Dalam
menghadapi keadaan yang bagaimanapun juga tetap jangan lengah, karena
kelengahan dapat menyebabkan kelemahan, kelemahan menyebabkan kekalahan
berarti penderitaan. Insyaf. Percaya dan yakinlah, bahwa kemerdekaan
suatu negara dan bangsa, yang didirikan di atas korban harta benda dan
jiwa raga, dari rakyat dan bangsanya itu, insya Allah tidak akan dapat
dilenyapkan manusia siapa pun juga".
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comment:
Posting Komentar